Rabu, 11 Maret 2009

Mikroskop

MICROSKOP

A. PENDAHULUAN

Pada tahun 1600-an Antonie van Leeuwenhoek menemukan Microskop. Microskop sangat penting dalam kerja ilmiah karena dengan microskop, ilmuwan dapat mengamati microorganisme dan bagian-bagian organisme yang sangat kecil, misalnya sel dan jarigan. Saaat ini orang telah menggunakan microskop electron. Dengan microskop eletron, dapat diperoloeh gambaran tentang molekul-molekul yang menyusun sel makhluk hidup. Microskop elektron dapat memperbesar bayangan benda hingga sejuta kali. Microskop yang umum digunakan ialah microskop cahaya, yang hanya dapat memeperbesar bayangan benda hingga seribu kali.
B.BAGIAN-BAGIAN MICROSKOP DAN MENGGUNAKAN MICROSKOP
o Bagian-Bagian Microskop
· Penyangga
Penyangga microskop terdiri dari lengan microskop dan kaki microskop. Bagian ini mempunyai fungsisebagai berikut:
1) Sebagai pengatur kedudukan microskop sat digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggerakkan penyangga ke depan dan ke belakang.
2) Tempat untuk memegang microskop.
3) Tempat dua alat mekanik atau pemutar, yaitu:
a) Macrometer, yaitu alat pemutar kasar yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan badan microskop (berupa tabung yang dapat dinaikkan atau diturunkan )secara cepat, dan akan didapatkan bayangan benda secara kasar atau belum jelas.
b) Micrometer, yaitu alat yang berfungsi unyuk menaikkan atau menurunkan badan microskop secara perlahan.
· Sistem Penglihat
Merupakan bagian yang terpenting, sebab bagian ini tersusun atas lensa-lensa yang akan menghasilkan bayangan benda yang jauh lebih besardari ukuran benda aslinya. Unit penglihatan terdiri atas dua jenis yang terletak pada ujung atas dan bawah badan microskop,yaitu lensa okuler dan lensa objektif.
1) Lensa Okuler merupakan lensa yang pada saat microskopdigunakan letaknya dakat dengan mata pemakai. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Lensa ini biasanya mempunyai kekuataan perbesaran 5 kali, 10 kali, atau 12.5 kali.
2) Lensa objektif terletak berdekatan dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan benda atau sediaan (preparat). Lensa ini biasanya mempunyai kekuataan perbesaran 10 kali, 40 kali, 45 kali, atau 100 kali. Lensa-lensa ini terpasang pada cakram pemutar (revolver) yang dapat digerakkan sesuai dangan lensa objektif yang diinginkan.
· Meja Benda
Meja benda mempunyai fungsi sebagai tempat meletakkan sediaan (preparat) yang diamati. Meja benda dilengkapi dengan dua buah alat penjepit untuk mempertahankan letak kaca objek atau sediaan. Di tengah meja benda terdapat lubang masuknya sinar dari cermin setelah melalui kondensor dan diafragma.
· Cermin
Cermin mempunyai fungsi memantulkan sinar dari sumber cahaya menuju sediaan yang diamati. Cermin yang digunakan bisanya mempunyai dua permukaan:
a) Permukaan Datar, digunakan apabila menggunakan sumber cahaya langsung dari sinar matahari yang cukup kuat.
b) Permukaan Cekung, digunakan jika menggunakan sumber cahaya lemah, misalnya lampu atau sinar matahari tidak langsung.
· Kondesor
Merupakan susunan lensa yang berfungsi untuk memusatkan cahaya sehingga cahaya dari cermin menuju ke sediaan. Letaknya diantara meja benda dan cermin. Kondesor dapat digerakkan ke atas dan kebawah dengan menggunakan pemutar kondesor untuk memperoleh kekuataan sinar yang diinginkan.
· Diafragma
Merupakan alat untuk mengatur banyaknya cahaya yang menuju ke kondesor. Dengan cara mengatur besar kecilnya diafragma, akan didapatkan penerangan medan pandang yang sesuai dengan keperluan pengamatan.
o Cara Mengamati Benda Dengan Microskop Cahaya
· Letakkan microskop di atas meja pengamat. Pasang lensa okuler dengan perbesaran lemah, misalnya perbesaran 5 kali.
· Putar makrometer ke arah belakang agar badan microskop terangkat
· Geser pemutar lensa agar lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada kedudukan segaris dengan arah datangnya cahaya. Gunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah misalnya, 10 kali. Dengan demikian diperoleh perbesaran bayangan 10*5= 50 kali.
· Naikkan kondesor setinggi mungkin. Bukalah diafragma selebar mungkin agar cahaya yang masuk ke kondensor cukup.
· Putar cermin ke arah sumber cahaya. Jangan gunakan sumber cahaya matahari langsung. Lihat melalui lensa okuler dan putar-putar cermin sehingga diperoleh medan pandang yang terang.
· Letakkan kaca objek (sedii\aan preparat) di atas lubang meja microskop sedemikian sehingga sediaan dilalui cahaya dari kondensor, berikut cara memasang preparat(sediaan):
1) Angkatlah lubang lensa seikit ke atas dengan menggerakkan makrometer ke belakang.
2) Pasanglah preparat persis di atas lubang meja benda, lalu atur penjepitnya.
3) Apabila menggunakan sediaan segar dengan meidum air, maka posisi microskop hendaknya tetap tegak, tetapi jik menggunakan sediaan jadi yang sudah kering, microskop boleh sedikit dimiringkan untuk mengatur cahaya.
· Putar makrometer ke arah depan sehingga lensa objektif tepat berada diatas sediaan.
· Amati sediaan dengan mendekatkan salah satu mata melalui lubang lensa okuler. Dengan mata tetap pada posisi, putarlah makrometer sampai diperoleh banyangan yang jelas. Bayangan yang tampak adalah banyangan benda dengan perbesaran 50 kali. Cara mencari bayangan benda adalah sebagai berikut:
1) Setelah sediaan terpasang dengan benar, kembalikan kedudukan lensa hingga permukaan bawah lensa objektif kira-kira 5 mm dan kaca penutup preparat.
2) Sambil melihat melalui lensa okuler, putarlah makrometer ke belakang pelan-pelan sampai menemukan bayangan benda. Terus putar ke depan atau belakang berkali-kali hingga ditemukan bayangan yang jelas.
3) Setelah menemukan bayangan yang jelas, hentikan memutar makrometer, kemudian fokuskan gambar dengan memutar micrometer ke depan atau belakang berkali-kali hingga ditemukan bayangan yang jelas.
Untuk Memperoleh Pembesaran Kuat
· Amati ulu sediaan dengn perbesaran 5 kali pada lensa okuler. Kemudian gerakkan sediaan sedemikian sehingga bagian yang akan diamati berada di tengah-tengah medan pandang.
· Gerkkan pemutar lensa sehingga lensa objektif dengan perbesaran 40 kali berada pada posisinya (sampai terdengar suara klik).
· Dengan mata masaih mengamati sediaan, gerakkan micrometer ke arah depan atau belakang sehinga diperoleh bayangan yang terang. Sekarang bayangan benda sediaan dapat dilihat dengn perbesaran 40*5=200 kali.
Cara menggunakan microskop
I. Memasang Lensa Okuler
II. Memutar Makrometer
III. Memutar Lensa Objektif
IV. Mengatur Kondensor
V. Memutar Cermin Ke Arah Sumber Cahaya
VI. Memasang Sediaan
VII. Posisi Lensa Objektif Di Atas Sediaan
VIII. Memutar Makrometer
o Memperkirakan Ukuran Suatu Benda
Fungsi Microskop adalah memperbesar bayangan suatu benda. Jika perbesaran diubah, ukuran bayangan yang terlihat akan berubah, padahal bendanya tidak mengalami perubahan. Untuk mengetahui ukuran sebenarnya dari benda yang kita amati, kita dapat memakai lensa okuler yang memiliki skala. Skala tersebut berbentuk seperti penggaris untuk mengukur besar benda. Hal yang perlu diperhatikan adalah faktor skalanya, sebab faktor skala berubah jika perbesaran berubah. Jika perbesaran makin kuat, faktor skala makin besar.
Contoh:
Perbesaran Faktor Skala
100x 1
400x 1,25
1.000x 1,5
Faktor skala suatu lensa dapat berbeda dengan lensa lain, teergantung perusahaan pembuatnya. Cara mengetahui ukuran suatu benda yang sebenarnya adalah sebagai berikut.
1) Letakkan kaca objek (preparat) pada microskop sesuai dengan aturan yang telah kamu pelajari.
2) Carilah titik terpanjang ari objek pengamatan (misalnya sel)sebagai panjang sel itu, dan bagian terlebar sebagai lebar sel.
3) Geser kaca objek agar titik tersebut berhimpit dengan garis skala, lensa okuler dapat diputar-putar untuk memudahkan mengukur. Hitunglah skal sehingga diperoleh ukuran benda.
4) Data yang dida[pat adalah panjang dan lebar objek, masing-masing dikali dengan faktor skala sehingga didapat ukuran panjang dan lebar objek yang sebenarnya.
o Membuat Prediksi Bangun Tiga Dimensi
Setiap objek pengamatan yang kita lihat menggunakan microskop merupakan benda tiga dimensi. Untuk mengetahui struktur benda yang dilihat melalui microskop, perlu dibuat perkiraan bentuk tiga dimensi.
D.MERAWAT MICORSKOP
v Mengeluarkan dan Memegang Microskop
· Keluarkan microskop dari kotaknya dengan hati-hati.
· Pegang microskop dengan kedua tangan, tangan kanan memegang tubuh microskop, sedangkan tangan kiri memegang kakinya.
· Pada saat dibawa berjalan, usahakan posisi microskop kira-kira di depan pusar kita dan microskop tetap tegak.
Ingat: letak lensa okuler harus selalu di atas, sebab lensa ini mudah sekali lepas.
v Membersihkan Microskop

· Untuk membersihkan tubuh dan cermin microskop dapat digunakan lap flanel. Bersihkan bagian ini sebelum dan sesudah microskop digunakan.
· Untuk membersihkan semua lensa, gunakan kertas lensa. Jika ada minyak emersi atau zat-zat lain yang sulit dihilangkan, tambahkan sedikit xilena pada kertas lensa. Kemudian usapkan pelan-pelan pada permukaan lensa beberapakali. Jangan sekali-kali menyentuh permukaan lensa dengan ujung jari, kain yang kasar, atau meniupnya, sebab ini akan membuat lensa semakin kabur.
v Mengemas microskop setelah dipakai
· Setelah pengamatan selesai, kembalikan dulu lensa objektif kedudukan perbesaran terlemah, lalu lepaskan preparat.
· Bersihkn lensa objektif dengan kertas lensa, gunakan xilena jika perlu.
· Bersihkan tubuh microskop dan cermin dengan lap flanel terutama bagian yang terkena air, atau uap air dari pernapasan kita.
· Tegakkan kembali posisi microskop seperti semula. Selanjutnya masukkan pada kotaknya dan simpan di lemari yang aman.
· Jika menggunakan perparat jadi atau awetan(permanen), bersihkan preparat dengan lap katun, jika perlu gunakan air. Setelah kering simpan di tempat khusus yang telah disediakan.
v Setiap kali bekerja dengan menggunakan microskop jangan lupa mencatat nomor microskop, nomor perparat, serta posisi preparat dengan skala(skala depan atau skla samping).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar