Kamis, 19 Maret 2009

Keistimewaan Hati Manusia

Keistimewaan Hati Manusia
Disini saya menyebutkan hal-hal istimewa mengenai hati manusia dpt memperoleh kehormataan yang besar dan memperoleh hak untuk mendekatkan diri kpd Allah SWT. untuk itu saya akan membawa kalian ke dalam 2 masalah yaitu Ilmu dan Irodah (kemauan).
a. Ilmu
Ilmu ialah mengetahui segala urusan duniawi dan uhrowi dan hakikat (kenyataan) yang berhubungan dengan akal. Sesungguhnya ilmu itu adalah termasuk urusan yang ada dibalik perasaan yang tidak dimiliki oleh binatang. Dan diketahui bahwa yang dapat ditangkap oleh indra itu hanya sebagian besar dari beberapa orang saja, oleh karena itu kesimpulan yang ditujukan kepada semua orang adalah melebihi. Semua ilmu-ilmu yang perlu itu adalah merupakan keistimewaan yang khusus bagi akal, karena manusia telah menetapkan bahwa seorang itu tidak mungkin berada di dua tempat dalam satu keadaan ketetapan ini berlaku bagi setiap orang.
b.Irodah (kemauan)
Bila akal dapat mengetahui akibat dari sesuatu hal yang mengetahui pula jalan keluar untuk memperbaiki maka tergeraklah dari akal itu. Satu keinginan ke arah masalah, mencari sebab – sebabnya dan berkehendak kepadanya.
Yang demikian itu bukanlah kehendak syahwat dan bukan pula kehendak binatang, bahkan berlawanan karena syahwat itu menghindari dari berbitik dan berbekam sedangkan akal menghendakinya, ia berbitik dan berbekam dan ia menyerahkan uang untuk kepentingan itu. Nafsu syahwat menginginkan makanan yang lezat-lezat dikala sakit, sedang akal tidak, ia menahan dari makanan lezat itu. Dan demikian itu bukanlah menahan syahwat. Allah menjadikan akal yang dapat mengetahui akibat dari segala urusan itu. Andaikan tidak disertai dengan menjadikan suatu daya pendorong yang dapat menggerakan semua anggota badan sepanjang keputusan akal tersebut. Oleh karena itu hati manusia diistimewakan dengan adanya ilmu dan irodah yang kedua-duanya tidak terdapat dalam sekalian binatang dan juga tidak terdapat pada anak dipermulaan fitrahnya, baru terdapat apabila anak tadi menginjak dewasa. Adapun syahwat, amarah indra lahir dan bathin maka itu semua sudah terdapat pada anak-anak.
Kemudian dalam mendapatkan berbagai ilmu, anak itu mempunyai 2 tingkatan:
1) Hati anak-anak dapat menangkap dan menampung berbagai ilmu biasanya bersifat permulaan, seperti mengetahui ketidakmungkinan hal-hal yang mustahil.
Adapun untuk mendapatkan ilmu yang bersifat teori, maka anak-anak dalam tingkat ini belum mampu, melainkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang mendekatkan kepadanya. Keadaan anak-anak itu bila dihubungkan dengan ilmu adalah seperti keadaan seorang penulis melainkan tinta, pena dan huruf-huruf tunggal yang belum tersusun. Ia sudah mendekati penulisan dan belum sampai kepada sesudah penulisan itu.
2) Anak-anak dapat memperoleh ilmu yang diusahakan dengan percobaan-percobaan serta pemikiran-pemikiran sehingga ilmu itu merupakan simpanan bagi anak-anak dan bila ia menghendaki ia dapat mempergunakannya kembali. Keadaan anak-anak dalam tingkat ini sama halnya dengan orang yang pandai menulis, karena kemampuannya dalam hal menulis maka ia disebut penulis sekalipiun ia tidak menulis. Dan inilah tujuan penghabiasan derajat insariah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar