Sabtu, 25 Juli 2009

Pengertian Sosiologi

Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli..

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Roucek dan Warren

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Max Weber

Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Paul B. Horton

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
Soejono Sukamto

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
William Kornblum

Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
Allan Jhonson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut

Pengertian Geografi Menurut Para Ahli

Berikut ini beberapa definisi Geografi menurut para ahli :

1. Erastothenes (abad ke-1)
geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.

2. Claudius Ptolomaeus (abad ke-2)
Geografi adalah suatu penyajian dengan peta dan sebagian pemukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum yang terdapat padanya

3. Preston e James
Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.

4. Lobeck (1939)
Gegografi adalah suatu studi tentang hubungan – hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya.

5. Frank Debenham (1950)
Geografi adalah ilmu yang bertugas mengadakan penafsiran terhadap persebaran fakta, menemukan hubungan antara kehidupan manusia dengan lingkungan fisik, menjelaskan kekuatan interaksi antara manusia dan alam.

6. Ullman (1954)
Geografi adalah interaksi antar ruang

7. Maurice Le Lannou (1959)
Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

8. James Fairgrive (1966)
Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan “di mana” dari berbagai aspek dan gejala geografi.

9. Strabo (1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian di sebut Konsep Natural Atrribut of Place.

10. Paul Claval (1976)
Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan.

11. Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.

12. Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.

13. Depdikbud (1989)
Geografi merupakan suatu ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.

14. Herioso Setiyono (1996)
Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran horisontal dipermukaan bumi.

15. Bisri Mustofa (2007)
Geografi merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, faquna serta basil-basil yang diperoleh dari bumi.

16. Wikipedia
Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘ (”Bumi”) dan graphein (”menulis”, atau “menjelaskan”).

17. Harstone
Geografi adalah sebuah ilmu yang menampilkan relitas deferensiasi muka bumi seperti apa adanya,tidak hanya dalam arti perbedaan – perbedaan dalam hal tertentu, tetapi juga dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat, yang berbeda dari keadaanya di tempat lain.

18. Jhon Alexander
Geografi merupakan disiplin ilmu yang menganalisis variasi keruangan dalam veriabel kawasan-kawsandan hubungan antar variabel – variabel keruangan.

19. Ferdinand von Richthoven
Geografi adalah ilmu yang mempelajari gejala dan sifat pemukaan bumi dan penduduknya, disusun menurut letaknya, menerangkan baik tentang terdapatnya gejala – gejala dan sifat – sifat itu

Pendahuluan

*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*

Perkataan Sejarah (History) yang kita gunakan pada masa kini berpunca daripada perkataan Arab iaitu Syajaratun yang bermaksud Pohon. Dari sudut lain pula, istilah history merupakan terjemahan dari perkataan Yunani yakni Histories yang membawa makna satu penyelidikan ataupun pengkajian.

[1] Mengikut pandangan "Bapa Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.[2] Mengikut definisi yang diberikan oleh Aristotle, bahawa Sejarah merupakan satu sistem yang mengira kejadian semulajadi dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang kukuh.

Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sejenis bentuk penyelidikan atau suatu penyiasatan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.[3] Manakala Shefer pula berpendapat bahawa Sejarah adalah peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku.[4] Sementara itu, Drs. Sidi Gazalba cuba menggambarkan sejarah sebagai masa lampau manusia dan persekitarannya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku.[5] Sebagai usaha susulan dalam memahami sejarah, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka telah memberikan Sejarah sebagai asal-usul, keturunan, salasilah, peristiwa yang benar-benar berlaku pada waktu yang lampau, kisah, riwayat, tambo, tawarikh dan kajian atau pengetahuan mengenai peristiwa yang telah berlaku.[6]

Sejarah dalam erti kata lain digunakan untuk mengetahui masa lampau berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang sahih bagi membolehkan manusia memperkayakan pengetahuan supaya waktu sekarang dan akan datang menjadi lebih cerah. Dengan itu akan timbul sikap waspada (awareness) dalam diri semua kelompok masyarakat kerana melalui pembelajaran Sejarah, ia dapat membentuk sikap tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar peristiwa-peristiwa yang berlaku pada masa lampau dapat dijadikan pengajaran yang berguna. Pengertian Sejarah boleh dilihat dari tiga dimensi iaitu epistomologi (kata akar), metodologi (kaedah sesuatu sejarah itu dipaparkan) dan filsafat atau pemikiran peristiwa lalu yang dianalisa secara teliti untuk menentukan sama ada ia benar atau tidak.[7]

Sejarah Berulang

Sejarah Berulang (Repeating History) boleh diertikan sebagai satu keadaan di mana peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah berlak pada suatu masa dahulu boleh berlaku pula pada masa-masa yang berlainan, iaitu pada masa sezaman mahupun pada masa yang akan datang. Ini kerana sejarah itu dianggap sebagai suatu gejala yang berulang-ulang yakni sesuatu peristiwa itu berlaku berulang kali di dalam satu proses kitaran yang saling berkaitan serta silih berganti.

Proses kitaran yang dimaksudkan itu mempunyai kaitan yang rapat dengan kemunculan sesebuah negara yang mempunyai suatu titik kelahiran. Kemudian meningkat maju sehingga mencapai kejayaan dan seterusnya apabila tiba suatu tempoh masa ia akan mengalami kemerosotan atau keruntuhan. Maka dengan itu, dipercayai kitaran ini akan sentiasa berulang-ulang dari satu tempoh masa ke satu tempoh masa yang lain mengikut perkembangan politik sesuatu negara.[8]

Namun demikian, persoalan yang dibangkitkan sekarang adalah, benarkah sejarah itu memang berulang secara keseluruhannya? Bagi menyelesaikan persoalan ini, perlulah kita meneliti beberapa contoh yang berkaitan dengan Sejarah berulang.

Salah satu contoh yang kukuh adalah kebangkitan dan seterusnya keruntuhan kerajaan Marxist Rusia. Sebelum tahun 1870, Rusia memang berada dalam era keruntuhan. Keruntuhan itu berpunca dari ketidakseimbangan dalam politik Rusia dan juga ketandusan pemimpin yang cekap. Namun demikian Rusia adalah sebuah negara yang terbesar di dunia (dengan keluasan lebih kurang 22402000 km/persegi = 8649000 batu/persegi).[9] Walau bagaimanapun Rusia mula muncul sebagai sebuah kerajaan Marxist yang berwibawa selepas revolusi tahun 1917. Dengan usaha pemimpin-pemimpin mereka seperti Lenin (1870-1924) dan Stalin (1879-1953), Rusia telah berupaya menjadi kuasa besar selepas Perang Dunia Kedua (1945). Taraf seperti ini dapat dikekalnya sehingga bahagian pertama dekad 1980-an. Mulai pertengahan dekad tersebut, Rusia nampaknya tidak dapat bertahan lagi. Ia mula menghadapi krisis ekonomi yang sangat meruncing. Pemimpinnya pada ketika itu, iaitu Mikhail Gorbachov memperkenalkan satu dasar yang dikenali sebagai Glasnost, yang bertujuan memperbaiki keadaan ekonomi melalui beberapa pembaharuan dasar ekonomi. Namun gerakan itu tidak menghasilkan kejayaan. Sementara itu, gerakan politik dan ekonomi yang bertujuan menghancurkan struktur dan ideologi Marxist di negara itu, yang pada mulanya tidaklah menonjol, telah menapakkan kecergasannya menjelang hujung dekad tersebut. Akhirnya, pada tahun 1990, bubarlah atau hancurlah secara rasmi Kesatuan Republik Soviet Rusia. Selepas itu yang tinggal ialah Rusia dan gabungan beberapa republik merdeka yang dahulunya merupakan sebahagian daripada kesatuan tersebut. Kini Rusia sedang berusaha untuk hidup dan mengamalkan sistem demokrasi Barat serta unsru-unsurnya yang berkaitan. Dalam pada itu, kejayaan pihak demokrasi itu belumlah betul-betul kukuh kerana menjelang pertengahan dekat 1990-an ini pihak komunis telah menampakkan pula kebangkitan semula mereka.

Melihat kepada contoh tersebut, jelaslah kepada kita bahawa proses kitaran yang silih berganti memang wujud dalam negara Rusia di mana terdapatnya titik kelahiran, perkembangan dan keruntuhan di dalam pimpinan negara tersebut. Walhalnya adakah sejarah itu berulang? Memang tidak, ini kerana daripada contoh tersebut, kita dapati sejarah hanya berulang dari segi falsafah ataupun, fenomena sahaja, tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin atau or ang yang sama. Malah pernyataan ini juga disokong oleh sejarahwan, misalnya Leopold Von Ranke sendiri mengakui bahawa setiap peristiwa sejarah itu adalah unik dalam erti kata lain sejarah hanya berlaku sekali sahaja pada suatu waktu yang tertentu dan dengan hal yang demikian tidaklah ada satu peristiwa sejarah pun mempunyai persamaan yang tepat dengan satu peristiwa sejarah yang lain walaupun nampak seakan-akan sama.[10]

Satu lagi contoh yang boleh membuktikan bahawa sejarah itu tidak berulang dapat dikaji di dalam Malaysia sendiri iaitu Sejarah Perkembangan Pasukan Bolasepak Malaysia di dalam Kejohanan Pesta Bola Merdeka yang berlangsung di Stadium Merdeka. (Analisa dilakukan dari tahun 1986 hingga 1994).

Menjelang tahun 1986, prestasi pasukan bolasepak Malaysia mula menampakkan peningkatan seolah-olah pasukan negara berada di ambang kejayaan. Kenyataan ini diperkukuhkan lagi apabila pasukan negara di bawah pengurusan Dato� Harun Idris telah berjaya menjadi juara Pesta Bola Merdeka yang diadakan di Stadium Merdeka dari 18 hingga 25 Oktober, 1986 dengan menewaskan pasukan Czechoslovakia (3 berbalas 0). Kejayaan tersebut membolehkan pasukan negara mendapat �lampu hijau� untuk mengambil bahagian dalam Sukan Asia di Seoul tidak lama kemudian.[11] Pada masa yang sama, kejayaan tersebut benar-benar membanggakan seluruh rakyat rakyat Malaysia dan menjadi sejarah bagi negara.

Walau bagaimanapun, selepas tahun 1986, pencapaian pasukan negara mula menampakkan kemerosotan, terutamanya di dalam kejohanan Pesta Bola Merdeka, sehinggakan pasukan negara terkeluar di pusingan awal lagi di dalam kejohanan-kejohanan seterusnya dan pada tahun 1988, pasukan Malaysia telah kecundang di tangan Korea Selatan (0-1) di dalam perlawanan pembukaan. Senario ini telah menyebabkan pasukan Malaysia di kritik dan di cemuh habis-habisan oleh pihak media mahupun rakyat Malaysia sendiri. Boleh dikatakan selepas tahun 1989 bolasepak Malaysia mengalami detik hitam dan seolah-olah mula mengalami keruntuhan.

Melibatkan keadaan ini, pihak Persatuan Bolasepak Malaysia (FAM) telah berjaya merombak kembali pimpinan persatuan tersebut. Pimpinan baru tersebut telah berjaya mengatur program-program bolasepak yang baru, kem-kem bolasepak yang lebih baik serta kempen-kempen bolasepak yang berkualiti bagi mencungkil bakat-bakat baru dalam arena bolasepak negara. Selain itu (FAM) juga berjaya membawa masuk pakar-pakar bolasepak barat termasuk jurulatih, psikologi, teknikal dan sebagainya bagi meningkatkan kembali imej bolasepak negara. Oleh itu, menjelang tahun 1992, bolasepak negara berada di ambang kelahiran. Justeru itu, dalam mengembalikan imej serta maruah bolasepak, pada tahun 1993, pasukan Malaysia sekali lagi menyertai kejohanan Pesta Bola Merdeka yang berlangsung di Stadium Merdeka dari 7 hingga 14 Jun 1993, di bawah pengurusan Tan Sri Elyas Omar. Hasilnya, pasukan negara yang dibarisi pemain-pemain baru itu telah berjaya menjulang kembali kejuaraan Pesta Bola Merdeka dengan menewaskan pasukan Korea Selatan dalam perlawanan akhir dengan jaringan 3 berbalas 1. Kejayaan ini telah membukti bahawa bolasepak negara mula berada di ambang kejayaan selepas kebangkitan mereka sejak dari tahun 1992. Walau bagaimanapun, selepas tahun 1994, bolasepak negara mengalami keruntuhan semula.

Kejayaan bolasepak negara pada tahun 1986 dan 1993 merupakan satu sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh rakyat Malaysia sehingga hari ini. Di sini kita dapati sejarah itu seolah-olah berulang kembali, iaitu kejayaan Malaysia pada tahun 1986 telah diulang kembali pada tahun 1993. Adakah dengan itu kita boleh mengatakan sejarah berulang sepenuhnya.

Jawapannya, memang terbukti tidak, sejarah tidak berulang sepenuhnya walaupun kejayaan 1986 diulang kembali pada tahun 1993. Kalau dilihat secara tajam, waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pertandingan akhir yang membawa kejayaan kepada pasukan negara pada tahun 1993 memang berbeza dengan waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pada perlawanan akhir pada tahun 1986. Tetapi satu perkara yang lebih jelas kepada kita ialah, dalam tempoh masa 7 tahun tersebut, berlaku proses kitaran yang silih berganti dalam bolasepak negara iaitu berlaku pengulangan proses umum ataupun keadaan umum seperti kelahiran ataupun kewujudan, perkembangan serta kejayaan dan akhirnya keruntuhan. Proses kitaran ini juga menunjukkan bahawa hidup bolasepak Malaysia sentiasa beredar di dalam satu pusingan yang tidak putus-putus di mana ia bermula, berkembang maju dan kemudian runtuh dan selepas itu bermula semula dengan satu sistem pimpinan yang baru. Namun apa yang jelas adalah proses kitaran itu akan sentiasa berterusan.

Kepentingan Sejarah Berulang Mengikut

Pandangan Masyarakat Yunani

Masyarakat Yunani mempercayai bahawa sesuatu peristiwa yang berlaku pada suatu masa dahulu boleh berlaku kembali dalam tempoh masa berlainan dan ianya sukar diagak. Walau bagaimanapun peristiwa-peristiwa yang berlaku dianggap oleh mereka mampu memberikan pengajaran kepada mereka untuk berwaspada pada masa-masa yang akan datang serta untuk mencari langkah untuk mengelak sesuatu peristiwa yang tidak diingini. Selain itu sejarah juga dianggap oleh mereka sebagai satu petunjuk dalam mengharungi kehidupan yang penuh dengan dugaan, cabaran dan halangan. Pada masa yang sama, sejarah itu juga merupakan satu falsafah yang memberikan pengajaran melalui contoh-contoh. Sebenarnya peristiwa yang berulang-ulang itu menunjukkan kepada mereka tentang tingkah laku serta pembuatan mereka pada masa yang telah lalu dan juga perbuatan orang-orang yang terdahulu daripada mereka.

Kesimpulan

Keseluruhannya, jelaslah bahawa sejarah itu tidak berulang walaupun sesetengah golongan berpendapat bahawa sejarah itu berulang. Ini kerana sejarah itu memiliki fakta yang lengkap dengan masa dan tarikh sesuatu peristiwa itu terjadi. Walaupun proses kitaran yang silih berganti itu wujud (kelahiran, perkembangan atau kejayaan dan keruntuhan) namun agak sukar bagi kita untuk melihat sesuatu fakta yang sama muncul pada zaman akan datang di mana tarikh, objek dan tempatnya adalah sama. Oleh itu, sekali lagi saya tekankan di sini bahawa sejarah hanya berulang dari segi falsafah atau fenomena yang mampu memberikan pengajaran, tunjuk ajar serta pengetahuan kepada masyarakat tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin ataupun orang yang sama.

Bibliografi

Carr E.H., What Is History. Pelicon Book. London. 1965.

Collingwood R.G. The Ideo Of History. Oxford University Press. 1966.

Dr. Abdul Murat Mat Jan. Nota Kuliah. Pengantar Sejarah.

Dr. Tengku Iskandar. Kamus Dewan Edisi Kedua. 1984. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.

Drs. Sidi Gazalba. 1966. Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu. Jakarta.

Dunia Sukan. Utusan Melayu (Malaysia). Sdn. Bhd. 1987.

Herbert Butter Field. 1981. The Rise of Classical Historiography.

Muhd. Yusof Ibrahim. Ilmu Sejarah, Falsafah, Pengertian dan Kaedah. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1997.

Muhd.Yusof Ibrahim. Pengertian Sejarah: Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur. 1986.

Shafer R.G Jones. A Guide To Historical Method. Illineis

R. Suntharalingam. Pengenalan Kepada Sejarah. Merican &Sons. Sdn. Bhd. Kuala Lumpur. 1985.

Selasa, 21 Juli 2009

Tingkatan ninja (Naruto)

Dalam anime dan manga Naruto, tingkatan ninja menandakan tingkatan-tingkatan yang di bagi berdasarkan kemampuan seorang ninja dalam melalui ujian yang diberikan para petinggi desa. Penduduk yang tinggal di desa Kohona, desa asal tokoh utama Naruto melewati beberapa ujian sebelum ia bisa disebut ninja, dan mendapatkan tingkatan sesuai dengan kemampuannya. Tidak semua ninja ditingkatan yang sama memiliki kemampuan yang sama, begitu juga seorang ninja dengan tingkatan rendah mungkin memiliki kemampuan yang lebih besar daripada ninja di tingkatan atasnya.
Sebagai tambahan, terdapat beberapa tingkatan jabatan atau gelar khusus yang dapat diterima seorang ninja. Jabatan dan gelar ini berbeda dengan tingkatan normal, seorang ninja mungkin memiliki gelar yang sama dengan seorang yang tingkatan normalnya lebih tinggi atau lebih rendah daripada ninja tersebut.
Perhatian: Bagian di bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir kisahnya.

1 Tingkatan resmi1.1 Murid Akademi
1.2 Genin
1.3 Chuunin
1.4 Jounin
1.5 Jounin Spesial
1.6 ANBU
2 Tingkatan tidak resmi
2.1 Nukenin
2.2 Oinin
2.3 Kelas S
2.4 Sannin
2.5 Kage
2.5.1 Hokage
2.5.2 Kazekage
2.5.3 Mizukage
2.5.4 Raikage
2.5.5 Tsuchikage
Tingkatan resmi
Murid Akademi
Akademi adalah tempat dimana calon-calon ninja memulai latihannya; mereka belum bisa disebut sebagai ninja sebelum mereka lulus akademi. Murid-murid di akademi diberikan materi dan latihan-latihan beladiri ninja tingkat dasar, seperti jurus bunshin no jutsu, kawarimi no jutsu, dll.
Setelah menjalani ujian dan lulus dari akademi, murid-murid akan menerima sebuah ikat kepala dari kain dengan sebuah lapisan metal ditengahnya, dan di atas lapisan metal tersebut tercetak lambang desa. Ikat kepala ini sering juga disebut dengan nama "pelindung kepala".
Genin
Setelah lulus dari akademi, seorang alumnus akan diberi tingkatan genin. Para genin ini masih masuk kedalam bimbingan seorang Jounin. Genin adalah ninja kelas rendah yang hanya menjalankan misi kelas D. Misi-misinya juga terkadang sangat sepele. Seperti menangkap anjing yang kabur, atau bersih-bersih rawa. Biasanya para genin ditempatkan di tim 4 orang, dengan satu jounin pembimbing. Tetapi Naruto pernah diberi misi level C untuk mengawal tazuna, yang malah berubah menjadi misi level A karena adanya ninja pelarian yang menyerang.
Tim yang diisi genin adalah tim yang sudah ditentukan sebelumnya dan sudah dibagi ketika melakukan ujian kelulusan. Kakashi melakukan ujian yang amat sulit. Setelah kiranya cukup mapan, para genin akan direkomendasikan menjadi chuunin di ujian chuunin. Tidak semua genin anak-anak, ada pula yang sudah berusia setengah baya saking payahnya dalam hal ninjutsu, genjutsu dan taijutsu dan tidak pernah lulus ujian Chuunin.
Chuunin
Setelah para genin lolos ujian chuunin, mereka akan diangkat menjadi chuunin oleh hokage. Para chuunin sudah setingkat kapten tim dalam tim 4 orang. Terkadang chuunin juga dipasangkan dengan genin. Para chuunin bisa mengambil misi tingkat B dan C. Misi yang dilakukan para chuunin tidaklah terlalu sulit, tetapi tetap beresiko dan berbahaya dibandingkan genin. Jumlah para Chuunin ini jauh lebih sedikit dibanding genin yang ada di dunia naruto. Tingkat kekuatan antara genin dan chuunin juga lumayan jauh. .
Jounin
Jounin atau ninja elit yang memiliki pangkat yang lumayan tinggi. Para Jounin ini adalah kekuatan utama sebuah desa tersembunyi, setelah ANBU. Para Jounin biasa diberi misi untuk menyerang daerah musuh, pembunuhan, sabotase, dan sebagainya. Misi yang mereka emban mengharuskan mereka untuk berpikir cepat dan tidak boleh sembrono atau nyawa mereka akan melayang. Jonin bisa mengambil misi tingkat A dan tingkat S. Para jounin ini sangatlah kuat dan melawan mereka tanpa persiapan matang adalah tindakan bunuh diri. Para jounin juga ada yang ditugaskan sebagai pembimbing tim genin rookie. Mereka juga bertindak sebagai guru bagi para genin tersebut.
Jounin Spesial
Jounin spesial memiliki tugas khusus seperti mengajar, medis dan sebagainya. Para ninja medis adalah jounin khusus yang tugasnya hanya mencari dan mengobati/memulangkan temannya yang terluka. Tapi tidak semua ninja medis adalah jounin spesial. Seperti Sakura dan Shizune.
ANBU
ANBU adalah pasukan elit pembunuh rahasia yang ditugasi untuk melakukan misi yang super berbahaya. Ketika melakukan misi, mereka tidak memakai nama dan tidak boleh melepas topengnya. Para anbu biasa bertindak sebagai mata-mata, Oinin ( ninja pemburu ), pemusnah mayat, pembunuhan rahasia, inteljen desa, maupun perlindungan terhadap hokage. Mereka juga kebagian tugas menghadapi ninja kelas S yang kebanyakan ninja tidak ingin melawannya. Kakashi masuk tim anbu di umur 16 tahun, sementara itachi menjadi anbu pada umur 13 tahun dan menjadi ketua pada umur 15 tahun. Para anbu bergerak secara misterius dan diam-diam. Para ANBU biasanya terdiri dari para Jounin. Di konoha, ada divisi anbu yang terpisah dan bergerak lebih rahasia lagi yang diberi sebutan ANBU "Roots" . Mereka dididik untuk menjadi mesin perang sempurna dan tanpa perasaan. Sai adalah anggota divisi ini. Mereka tidak punya nama, perasaan, rumah, keluarga, yang mereka punya hanyalah misi; itulah motto dari "roots"
Tingkatan tidak resmi
Nukenin
Nukenin adalah para shinobi yang lari dan mengkhianati desanya. Seorang ninja seumur hidupnya harus tinggal di desa mereka dan keluar hanya untuk menjalankan misi. Para nukenin ini ada yang berkelompok ada pula yang personal. Para nukenin ini kebanyakan adalah kriminal di desa asal mereka. Ada pula nukenin yang masuk ke desa lain dan menjadi anggota desa tersebut.
Oinin
Oinin adalah ninja pengejar yang misinya adalah mengejar dan menghancurkan target. Tidak selamanya mereka harus mengejar kriminal atau nukenin. Ada pula ninja biasa yang ditugasi mengejar sekelompok ninja lain yang melarikan diri dari pertempuran. Seperti tim shikamaru yang ditugasi untuk mengejar sasuke. Atau ketika dia mengejar Hidan dan Kakuzu. contoh dari oinin diantara lain yaitu adalah orochimaru,itachi dll
Kelas S
shinobi kelas S adalah shinobi dengan tingkat kekuatan tertinggi dalam dunia naruto. Mereka sangat kuat dan beberapa diantaranya adalah kage dari desa-desa tersembunyi. Hampir semua ninja lebih memilih menghindar daripada menghadapi ninja kelas S. Banyak dari ninja kelas S adalah ninja pelarian dan kriminal. Para Sannin adalah ninja dalam golongan ini. Semua anggota Akatsuki juga golongan ninja ini.
Sannin
Sannin berarti 3 ninja. Legendary Sanin adalah julukan yang diberikan Hanzou kepada Jiraiya, Tsunade dan Orochimaru pada saat akhir peperangan antara negeri api dan negeri hujan. Hanzou sangat terkesan dengan kemampuan mereka bertiga karena dapat bertahan dalam perang tersebut. Dan akhirnya ketiga ninja yang dulunya sahabat itu dikenal sebagai Legendary Sannin. Kekuatan mereka yang tersohor dan sekelas Kage membuat kawan maupun lawan hormat pada mereka.
Legendary Sannin telah memilih murid tempat menurunkan kemampuan mereka. Gamma Sennin, Jiraiya telah memilih Naruto sebagai murid terakhir. Dan seperti yang diramalkan tetua kodok bahwa murid terakhirnya itulah yang akan mengakhiri kekacauan di dunia. Sifat mereka pun tak beda jauh. Naruto dan Jiraiya adalah sama-sama pecundang yang kemudian menjadi orang yang sangat disegani. From Zero to Hero
Sang Hokage ke-5, Tsunade memilih Haruno Sakura sebagai muridnya. Dengan kecerdasan dan kesungguh-sungguhannya, Sakura berhasil melalui tahap-tahap pelajaran yang berat dari Tsunade. Dan ia pun mempunyai potensi untuk melampaui kemampuan gurunya itu.
Si jahat Orochimaru mengambil Sasuke sebagai muridnya. Sasuke yang haus akan balas dendam, memilih ikut dengan orochimaru untuk belajar jutsu baru. Dengan kecerdasannya dan tekadnya yang kuat, Sasuke dengan cepat melampaui Orochimaru.
Latar belakang The Legendary Sannin Jiraiya, Tsunade dan Orochimaru sama dengan Naruto, Sasuke dan Sakura. Mereka adalah sahabat yang kemudian berpisah jalan karena mabisis masing-masing. Mungkin Naruto, Sasuke dan Sakura yang merupakan anggota Tim Seven akan melajutkan nama Legendary Sannin dikemudian hari
Kage
Hokage, Mizukage, Kazekage, Raikage, Tsuchikage adalah ninja tertinggi yang memimpin suatu desa tersembunyi. Biasanya mereka memiliki kemampuan diatas rata-rata dan cukup disegani. Sejauh ini baru Hokage dan Kazekage yang sudah ditunjukkan rupanya. Gelar kage hanya diberikan pada pemimpin 5 desa tersembunyi negara besar ninja saja.
Hokage
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar Ninja Konoha#Hokage
(Bayangan Api) Kage dari Konohagakure.
Kazekage
(Bayangan Angin) Kage dari Sunagakure.
Mizukage
(Bayangan Air) Kage dari Kirigakure.
Raikage
(Bayangan Petir) Kage dari Kumogakure.
Tsuchikage
(Bayangan Bumi/tanah) Kage dari Iwagakure.
Geografi

Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘ ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
1 Sejarah Geografi
2 Metode
3 Cabang
3.1 Geografi fisik
3.2 Geografi manusia
3.3 Geografi manusia-lingkungan
3.4 Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
3.5 Ekologi budaya dan politik
3.6 Penelitian resiko-bencana
3.7 Geografi sejarah
4 Teknik Geografis
4.1 Penginderaan Jauh
4.2 Kartografi
4.3 Sistem Informasi Geografis
4.4 Metode kuantitatif geografi
5 Bidang Terkait
5.1 Perencanaan Kota dan Wilayah
5.2 Ilmu Wilayah
6 Pendidikan Tinggi Geografi
7 Lihat pula
8 Pranala luar
Sejarah Geografi
Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.
Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.
Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom Humboldt.
Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak ditemukan. Terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani, juga ekonomi, sosiologi dan demografi.
Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis.
Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas". Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond).
Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.
Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut "kadet angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika - terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.
Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan tempat. Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan teori sosial Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena. David Harvey dan Richard Peet merupakan geografer marxis yang terkenal. Geografi feminis, seperti pada namanya, menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis. Arus terakhir dari geografi kritis adalah geografi pos-modernis, yang mengambil ide teori pos-modernis dan pos-strukturalis untuk menjelajahi konstruksi sosial dari hubungan keruangan.
Metode
Hubungan keruangan merupakan kunci pada ilmu sinoptik ini, dan menggunakan peta sebagai perangkat utamanya. Kartografi klasik digabungkan dengan pendekatan analisis geografis yang lebih modern kemudian menghasilkan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis komputer.
Geografer menggunakan empat pendekatan:
Sistematis - Mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang kemudian dibahas secara global
Regional - Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau lokasi di atas planet.
Deskriptif - Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya.
Analitis - Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut pada wilayah geografis tertentu.
Cabang
Geografi fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.
Topik terkait: atmosfer - kepulauan - benua - gurun - pulau - bentuk muka bumi - samudera - laut - sungai - danau - ekologi - iklim - tanah - geomorfologi - biogeografi - garis waktu geografi, paleontologi - paleogeografi - hidrologi.
Geografi manusia
Cabang geografi manusia, atau politik/budaya - juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminisme dan geografi militer.
Topik terkait: Negara-negara di dunia - negara - bangsa - negara bagian - perkumpulan individu - provinsi - kabupaten - kota - kecamatan
Geografi manusia-lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi. walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian resiko-bencana.
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Cabang Geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari Nederland. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah. Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP).
Ekologi budaya dan politik
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan menyebarnya praktek kapitalisme.
Penelitian resiko-bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami mengapa orang tinggal dataran banjir yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi) dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana dan bagaimana manusia dan masyarakat menghadapinya.
Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.
Ada apa dibalik nama? Geografi sejarah dan kampus Berkeley
"Geografi Sejarah" tentu saja merupakan akibat timbal-balik dari geografi dan sejarah. Tetapi di Amerika Serikat, mempunyai arti yang yang lebih spesifik. Nama ini dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas California, Berkeley dengan programnya me-reorganisir geografi budaya (beberapa orang menyebutkan semua geografi) pada semua wilayah, dimulai pada awal abad ke-20.
Bagi Sauer, muka bumi dan budaya di atasnya hanya bisa dipahami jika mempelajari semua pengaruhnya (fisik, budaya, ekonomi, politik, lingkungan) menurut sejarah. Sauer menekankan kajian wilayah sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan kekhususan pada wilayah di atas bumi.
Filosofi Sauer merupakan pembentuk utama pemikiran geografi di Amerika pada pertengahan abad ke-20. Sampai sekarang kajian wilayah masih menjadi bagian departemen geografi di kampus-kampus di AS. Tetapi banyak geografer beranggapan ini akan membahayakan ilmu geografi itu sendiri untuk jangka panjang: penyebabnya adalah terlalu banyak pengumpulan data dan klasifikasi, sementara analisis dan penjelasannya terlalu sedikit. Studi ini menjadi lebih spesifik pada wilayah sementara geografer angkatan berikutnya berusaha mencari nama yang tepat untuk ini. Mungkin ini yang menyebabkan krisis 1950-an pada geografi yang hampir menghancurkannya sebagai disiplin akademis.
Teknik Geografis
Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh merupakan terjemahan dari istilah remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra. Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth', yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang lebih tinggi.
Pada awalnya penginderaan jauh kurang dipandang sebagai bagian dari geografi, dibandingkan kartografi. Meskipun demikian, lambat laun disadari bahwa penginderaan jauh merupakan satu-satunya alat utama dalam geografi yang mampu memberikan synoptic overview --pandangan secara ringkas namun menyeluruh-- atas suatu wilayah sebagai titik tolak kajian lebih lanjut. Penginderaan jauh juga mampu menghasilkan berbagai macam informasi keruangan dalam konteks ekologis dan kewilayahan yang menjadi ciri kajian geografis. Di samping itu, dari sisi persentasenya, pendidikan penginderaan jauh di Amerika Serikat, Australia dan Eropa lebih banyak diberikan oleh bidang ilmu (departemen, 'school' atau fakultas) geografi.
Dari segi metode yang digunakan, dikenal metode penginderaan jauh manual atau visual dan metode penginderaan jauh digital. Penginderaan jauh manual memanfaatkan citra tercetak atau 'hardcopy' (foto udara, citra hasil pemindaian skaner di pesawat udara maupun satelit) melalui analisis dan interpretasi secara manual/visua]. Penginderaan jauh digital menggunakan citra dalam format digital, misalnya hasil pemotretan kamera digital, hasil pemindaian foto udara yang sudha tercetak, dan hasil pemindaian oleh sensor satelit, dan menganalisisnya dengan bantuan komputer. Baik metode manual maupun digital menghasilkan peta dan laporan. Peta hasil metode manual dapat dikonversi menjadi peta tematik digital melalui proses digitisasi (sering diistilahkan digitasi). Metode manual kadangkala juga dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu melalui proses interpretasi di layar monitor (on-screen digitisation), yang langsung menurunkan peta digital. Metode analisis citra digital menurunkan peta tematik digital secara langsung. Peta-peta digital tersebutd dapat di-'lay out' dan dicetak untuk menjadi produk kartografis (disebut basis dat kartografis), namun dapat pula menjaid masukan (input) dalam suatu sistem informasi geografis sebagai basis data geografis. Peta-peta itu untuk selanjutnya menjaid titik toak para geografiwan dalam menjalankan kajian geografinya.
Kartografi
Kartografi mempelajari representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta di masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.
Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi bagian sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk membuat simbol apa yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa dimengerti orang lain secara efektif, dan psikologi perilaku untuk mempengaruhi pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus belajar geodesi dan matematika yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis membahas masalah penyimpanan informasi tentang bumi dengan cara otomatis melalui komputer secara akurat secara informasi. Sebagai tambahan pada subdisiplin ilmu geografi lainnya, spesialis SIG harus mengerti ilmu komputer dan sistem database. SIG memacu revolusi kartografi sehingga sekarang hampir semua pembuatan peta dibuat dengan piranti lunak (software) SIG.
Metode kuantitatif geografi
Metode kuantitatif geografi membahas metode numerik yang khas (atau paling tidak yang banyak ditemukan) dalam geografi. Sebagai tambahan pada analisis keruangan, anda mungkin akan menemukan analisis klaster, analisis diskriminan dan uji statistik non-parametris pada studi geografi.
Bidang Terkait
Perencanaan Kota dan Wilayah
Perencanaan kota dan wilayah menggunakan ilmu geografi untuk membantu mempelajari bagaimana membangun (atau tidak membangun) suatu lahan menurut kriteria tertentu, misalnya keamanan, keindahan, kesempatan ekonomi, perlindungan cagar alam tau cagar budaya, dsb. Perencanaan kota, baik kota kecil maupun kota besar, atau perencanaan pedesaan mungkin bisa dianggap sebagai geografi terapan walau mungkin terlihat lebih banyak seni dan pelajaran sejarah. Beberapa masalah yang dihadapi para perencana wilayah diantaranya adalah eksodus masyarakat desa dan kota dan Pertumbuhan Pintar (Smart Growth).
Ilmu Wilayah
Pada tahun 1950-an, gerakan ilmu wilayah muncul, dipimpin oleh Walter Isard untuk menghasilkan lebih banyak dasar kuantitatif dan analitis pada masalah geografi, sebagai tanggapan atas pendekatan kualitatif pada program geografi tradisional. Ilmu wilayah berisi pengetahuan bagaimana dimensi keruangan menjadi peran penting, seperti ekonomi regional, pengelolaan sumber daya, teori lokasi, perencanaan kota dan wilayah, transportasi dan komunikasi, geografi manusia, persebaran populasi, ekologi muka bumi dan kualitas lingkungan.
Pendidikan Tinggi Geografi
Di Indonesia, perguruan tinggi yang membuka program studi Geografi sebagai ilmu murni hanya dua perguruan tinggi negeri (Universitas Indonesia (UI) dan UGM (Universitas Gadjah Mada) dan satu perguruan tinggi swasta (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Sedangkan program studi Pendidikan Geografi ada di 45 perguruan tinggi.
UGM, Geografi telah berkembang lebih jauh sehingga menjadi Fakultas tersendiri sejak tahun 1963, yaitu Fakultas Geografi. Saat ini telah mempunyai jenjang pendidikan tinggi dari D3 (diploma) Penginderaan Jauh dan SIG, S1, S2 dan S3. Fakultas Geografi UGM juga mempelajari ilmu Perencanaan dan Pengembangan wilayah.
Di UI, Geografi menjadi jurusan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Geografi dipelajari sebagai bagian terapan ilmu-ilmu murni sejajar dengan Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
Fakultas Geografi UMS didirikan oleh sejumlah alumni dan dosen Fakultas Geografi UGM. Para Alumni Pendidikan Tinggi Geografi kemudian membentuk sebuah asosiasi profesi yang disebut dengan Ikatan Geografiwan Indonesia (IGI). Disamping itu, dalam wadah yang lebih sempit, para Geografiwan dari UGM juga mempunyai wadah Ikatan Geografiwan Universitas Gadjah Mada (disingkat IGEGAMA).
Bakosurtanal, salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) berkumpul banyak alumni Geografi, baik dari UI, UGM maupun UMS.

Daftar cabang biologi


Cabang dari biologi berjumlah ratusan, yang berkembang pesat terutama sejak abad ke-20. Biologi sendiri semula merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural sciences) yang dipelajari oleh para naturalis (ahli ilmu-ilmu alamiah). Biologi sebagai ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki perangkat analisis dan konsep-konsep ilmiah yang kokoh, baru terbentuk pada abad ke-18, setelah penemuan mikroskop dan tumbangnya dogma generatio spontanea oleh konsep omne vivum ex vivo. Konsep evolusi, pewarisan sifat (hereditas), dan penemuan DNA sebagai bahan genetik memacu perkembangan biologi secara pesat dan menghasilkan cabang-cabang yang dikenal sekarang ini.
Pembagian biologi di bawah ini tidak bersifat mutlak karena beberapa cabang yang sekarang dianggap mandiri masih memiliki keterkaitan dengan bidang induknya, misalnya genetika dengan fisiologi, biologi molekular dengan genetika, dan sebagainya. Selain itu, karena dinamisnya perkembangan ilmu-ilmu ini, seringkali ilmu-ilmu ini saling bertemu dan menghasilkan kajian antardisiplin yang sukar dipisahkan.
1 Ilmu-ilmu berdasarkan kelompok organisme2 Ilmu-ilmu berdasarkan hierarki organisasi
3 Ilmu-ilmu berdasarkan aspek kehidupan
4 Ilmu-ilmu campuran dan terapan
5 Ilmu-ilmu yang dipelajari dalam bidang kedokteran/pengobatan/kesehatan
Ilmu-ilmu berdasarkan kelompok organisme
Taksonomi/Klasifikasi
Virologi
Mikrobiologi (biologi mikroorganisme)
Bakteriologi (biologi bakteri)
Protozoologi (biologi protozoa)
Mikologi (biologi jamur, kapang dan ragi)
Botani (biologi tumbuhan)
Fikologi (biologi alga)
Pteridologi (biologi pakis)
Bryologi (biologi lumut)
Dendrologi
Paleobotani
Zoologi (biologi hewan)
Nematologi (biologi nematoda)
Malakologi (biologi moluska)
Entomologi (biologi serangga)
Apiari (biologi dan ternak lebah)
Mirmekologi (biologi rayap)
Iktiologi (biologi ikan)
Herpetologi (biologi reptilia dan amfibia)
Ornitologi (biologi unggas)
Mamologi (biologi mamalia)
Primatologi (biologi primata)
Rodentiologi (biologi rodentia)
Paleozoologi
Zoologi perbandingan
Ilmu-ilmu berdasarkan hierarki organisasi
Biologi sel
Biologi sel molekular
Anatomi
Anatomi perbandingan
Sitologi
Histologi
Organologi
Pulmonologi
Kardiologi
Radiologi
Neurologi
Viscerologi
Morfologi
Pomologi
Palinologi
Fisiologi
Patologi
Onkologi
Enzimologi
Imunologi
Ekologi
Ekofisiologi
Ekologi molekular
Limnologi
Biologi udara
Oseanografi
Epidemiologi
Toksikologi
Biologi kelautan
Ilmu-ilmu berdasarkan aspek kehidupan
Ilmu reproduksi
Biologi perkembangan
Fenologi
Filogeni
Paleontologi
Genetikapenurunan sifat pada makhluk hidup
Genetika sel (sitogenetika)
Genetika molekular
Genetika Mendel
Genetika populasi
Genetika kuantitatif
Genetika perkembangan
Genetika evolusionar
Fisiologi
Fisiologi perkembangan
Enzimologi
Imunologi
Endokrinologi
Fisiologi molekular
Evolusi
Etologi (ilmu perilaku hewan)
Biologi molekular
Cell signalling
Genomika
Transkriptomika
Proteomika
Metabolomika
Systems Biology
Ilmu-ilmu campuran dan terapan
Biokimia
Teknik biokimia
Biofisika
Bioinformatika
Biometrika/Biostatistika
Biogeografi
Agronomi
Ilmu budidaya tanaman
Ilmu tanah
Fitopatologi
Ilmu gulma
Hortikultura
Ilmu pemuliaan
Ilmu produksi ternak
Ilmu kehutanan
Ilmu budidaya hutan (agroforestri)
Konservasi sumber daya alam
Ilmu perikanan
Ilmu kedokteran hewan (veteriner)
Ilmu kedokteran (ilmu-ilmu yang dipelajari dalam kedokteran dicantumkan terpisah (lihat di bawah)
Astrobiologi / Eksobiologi
Bioteknologi
Rekayasa genetika
Teknologi enzim
Teknik bioproses
Sejarah biologi
Ilmu-ilmu yang dipelajari dalam bidang kedokteran/pengobatan/kesehatan
Patologi
Ilmu penyakit dalam
Venereologi
Obstetri
Onkologi
Ilmu kedokteran forensik
Ilmu kedokteran molekular
Ilmu kedokteran klinik
Ilmu kedokteran gigi
Periodonti
Ortodonti
Nasofaringologi
Ginekologi
Perinatologi
Radiologi
Gerontologi
Etika kedokteran